Kamis, 09 Mei 2013

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT(MTBS)



MAKALAH ASKEB IV
Manajemen Terpadu Balita Sakit
(Klasifikasi Masalah Telinga)
Disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas mata kuliah Askeb IV dengan dosen pengampu ibu Meilina Fitri K S.ST
Disusun Oleh :
1.       

POGRAM STUDY  DIII KEBIDANAN
STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit(MTBS) Tentang Klasifikasi Masalah Telinga.
            Makalah  ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah ASKEB IV dengan dosen pengampu ibu Meilina Fitri K ,S.ST .  Sebagaimana kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari isi maupun pembahasan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan tugas makalah ini.
            Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami ucapkan terima kasih
                                                                                

Surakarta ,    5 April 2013         

                                                                                                                            
                                                                                             Penulis










MANAJEMEN TERPATU BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN

         A.     PENGERTIAN
Manajemen Terpadu Balita Sakit merupakan suatu bentuk pengelolaan balita yang mengalami sakit, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak serta kualitas pelayanan kesehatan anak.
Manajemen terpadu balita sakit umur 2 bulan – 5 tahun adalah pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit pada umur 2 bulan – 5 tahun.
Bentuk manajemen ini dilaksanakan secara terpadu. Dikatakan terpadu karena bentuk pengelolaannya dilaksanakan secara bersama dan penanganan kasus tidak terpisah-pisah yang meliputi manajemen anak sakit, pemberian nutrisi, pemberian imunisasi, pencegahan penyakit, serta promosi untuk tumbuh kembang.
Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ) dalam bahasa inggris yaitu Integrated Management of Chilhood Illness ( IMCI ) adalah suatu manajemen melalui pendekatan terintegrasi/ terpadu dalam tatalaksana balita sakit yang datang di pelayanan kesehatan baik mengenai beberapa klasifikasi penyakit, status gizi, status imunisasi maupun penanganan balita sakit tersebut dan konseling yang diberikan.

Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ) merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana bayi dan balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan di pelayanan kesehatan dasar. MTBS mencakup upaya perbaikan manajemen penatalaksanaan terhadap penyakit seperti pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, serta upaya peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit seperti imunisasi, pemberian vit K, Vit A dan konseling pemberian ASI atau makan. MTBS digunakan sebagai standar pelayanan bayi dan balita sakit sekaligus sebagai pedoman bagi tenaga keperawatan ( bidan dan perawat ) khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan dasar ( Modul MTBS 1, 2008 )



2.1.2        Tujuan MTBS
Menurunkan secara signifikan angka kesakitan dan kematian global yang terkait dengan penyebab utama penyakit pada balita, melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan fasilitas kesehatan dasar dan memberikan konttribusi terhadap pertumbuhan perkembangan kesehatan anak.
Penerapan MTBS dengan baik dapat meningkatkan upaya penemuan kasus secara dini, memperbaiki manajemen penanganan dan pengobatan, promosi serta peningkatan pengetahuan bagi ibu – ibu dalam merawat anaknya dirumah serta upaya mengoptimalkan system rujukan dari masyarakat ke fasilitas pelayanan primer dan rumah sakit sebagai rujukan.
 ( Modul MTBS 1, 2008 )

2.1.3        Proses Manajemen Kasus
Proses manajemen kasus disajikan dlam suatu bagan yang memperlihatkan urutan langkah – langkah dan penjelasan cara pelaksanaannya. Langkah – langkahnya yaitu :
a.       Menilai dan membuat klasifikasi anak sakit umur 2 bulan – 5 tahun.
Menilai anak maksudnya adalah melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik.
b.      Menentukan tindakan dan memberi pengobatan.
Membuat klasifikasi diartikan membuat sebuah keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat keparahannya.Memilih suatu kategori atau klasifikasi untuk setiap gejala utama yang berhubungan dengan berat ringannya penyakit. Klasifikasi merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan, bukan  sebagai diagnose spesifik penyakit. Menentukan tindakan dan memberi pengobatan di fasilitas kesehatan sesuai dengan klasifikasi, memberi obat untuk diminum di rumah dan juga mengajari ibu tentang cara memberikan obat serta tindakan lain yang harus dilakukan di rumah.
c.       Memberi konseling bagi ibu.
Memberi konseling bagi ibu juga termasuk menilai cara pemberian makan anak, member anjuran pemberian makan yang baik untuk anak serta kapan harus membawa anaknya kembali ke fasilitas kesehatan.
d.      Manajemen terpadu bayi muda umur kurang dari 2 bulan, memberi pelayanan tindak lanjut.
Manajemen terpadu bayi muda meliputi menilai dan membuat klasifikasi, menentukan tindakan dan member pengobatan, konseling, dan tindak lanjut pada bayi umur kurang dari 2 bulan baik sehat maupun sakit. Pada prinsipnya, proses manajemen kasus pada bayi muda umur kurang dari 2 bulan tidak berbeda dengan anak sakit umur 2 bulan tidak berbeda dengan anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun. Memberi pelayanan  tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang untuk kunjungan ulang.

Kegiatan MTBS memiliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu :
a.       Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit ( selain dokter, petugas kesehatan non dokter, dapat pula memeriksa danmenangani pasien apabila sudah dilatih ).
b.      Memperbaiki system kesehatan ( perwujudan terintegrasinya banyak program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS )
c.       Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat alam perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit ( meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan ).


         
    Klasifikasi masalah telinga
a.       Klasifikasi mastoiditis apabila ditemukan adanya pembengkakan dan nyeri dibelakang telinga.
b.      Infeksi telinga akut apabila adanya cairan atau nanah yang keluar dari telinga dan telah terjadi kurang dari 14hari serta adanya nyeri telinga.
c.       Infeksi telinga kronis apabila ditemukan adanya cairan atau nanah yang keluar dari telinga dan terjadi 14 hari lebih.
d.      Tidak ada infeksi telinga apabila tidak ada ditemukan gejala seperti di atas.
 PENANGANAN
8.      Klasifikasi Masalah Telinga
Tindakan dan pengobatan pada klasifikasi masalah telinga dapat dilakukan antara lain dengan memberikan dosis pertama untuk antibiotik yang sesuai. Parasetamol dapat diberikan apabila dijumpai demam tinggi, apabila ada ifeksi akut pada telinga, maka pengobatan sama seperti mastoiditis krnis ditambah dengan mengeringkan telinga dengan kain penyerap.
Alimul, aziz hidayat.2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: salemba Medika










MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT



MAKALAH IKM
SISTEM OPERASIONAL PUSKESMAS
Disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat(IKM) dengan dosen pengampu ibu Yuni Istanti S.KM, M.Kes
Disusun Oleh :
Nama        : Putri Wulandary
NIM          : B11 104
Kelas         : IIB


POGRAM STUDY  DIII KEBIDANAN
STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang sistem struktural dan operasional di puskesmas.
            Makalah  ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah IKM dengan dosen pengampu ibu Yuni Istanti S.KM,M.Kes .  Sebagaimana kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari isi maupun pembahasan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan tugas makalah ini.
            Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami ucapkan terima kasih
                                                                                

Surakarta ,    5 April 2013         

                                                                                                                            
                                                                                             penulis





















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan promotif, pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Sebagaimana diketahui bahwa pada setiap penyelenggaraan pelayanan kesehatan telah terdapat kesepakatan perlunya menerapkan ilmu menejemen. Pada dasarnya memang menejer dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa menejemen semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akan sia-sia belaka. Demikian juga halnya Puskesmas sebagai pusat penyelenggaraan pelayanan kesehatan perlu meningkatkan fungsi menejemen sehingga dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat demi terciptanya keadaan sehat.
Pentingnya ilmu dalam menerapkan pelayanan kesehatan, menyebabkan keharusan bagi setiap petugas terutama bagi pengelola pelayanan kesehatan untuk memahami apa yang dimaksudkan dengan menejemen dan atau administrasi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Beberapa ahli mencoba menjelaskan arti kata menejemen. Sama seperti bidang studi lainnya yang menyangkut manusia, menejemen sebenarnya juga sulit didefenisikan.
Ada ahli yang menyebut menejemen sebagai seni, sedang ahli lainnya menyebut menejemen sebagai suatu proses. Mengartikan menejemen sebagai seni mengandung arti bahwa hat itu adalah kemampuan atau keterampilan pribadi. Mengartikan menejemen sebagai proses mengandung arti bahwa proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar  belakang , adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1.      Bagaimana sistem management dan fungsi yang ada di puskesmas?
2.      Program apa saja yang terdapat di puskesmas?
3.      Bagaimana bentuk struktur organisasi yang ada di puskesmas?


1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.        Bagaimana sistem management dan fungsi yang ada di puskesmas.
2.        Program apa saja yang terdapat di puskesmas.
3.        Bagaimana bentuk struktur organisasi yang ada di puskesmas.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1.        Untuk memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa agar mampu mengidentifikasi bentuk,fungsi serta program dari puskesmas.
2.        Sebagai bahan bacaan yang berkualitas bagi dosen dan mahasiswa jurusan kesehatan kususnya dan pembaca umumnya.
3.        Sebagai bahan referensi bagi pembaca.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tentang fungsi dan management Puskesmas
A. fungsi puskesmas
Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi:

a. Fungsi Pokok
1) Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan
2) masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
3) Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri
c. Cara-cara yang ditempuh
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif.
3) Memberikan bantuan teknis
4) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5) Kerjasama lintas sektor

B. Management puskesmas
Menurut Fayol H, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan merupakan unsur-unsur menejemen. Jika menyebut menejemen kesehatan, sebenarnya terdapat dua pengertian di dalamnya yaitu pengertian menejemen di satu pihak dan pengertian kesehatan di pihak lain. Yang dimaksud dengan menejemen kesehatan ialah menejemen yang diterapkan pada pelayanan kesehatan demi terciptanya keadaan sehat. Prinsip-prinsip dalam Manajemen yang ada di puskesmas ,sebagai berikut :
1.       Pembagian kerja.
2.       Kekuasaan dan tanggungjawab.
3.       Disiplin.
4.       Kesatuan perintah.
5.       Kesatuanjurusan.
6.       Kepentingan umum di atas kepentingan individu.
7.       Upah yang cukup dan adil.
8.       Sentralisasi.
9.       Hirarki.
10.   Tata tertib.
11.      Bertindak adil.
12.    Stabilitas personil.
13.    Suasana yang penuh inisiatif, dan
14.    Esprit de Corps (kerja sama kelompok).
P1: Perencanaan
Rencana Usulan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
P2: Pelaksanaan dan Pengendalian
Pengorganisasian
Penyelenggaraan
Pemantauan
P3: Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Pengawasan internal dan eksternal
Pertanggungjawaban



2.2 Program wajib dan program pengembangan
A. Program Wajib Puskesmas
1) KIA
2) KB
3) Usaha Kesehatan Gizi
4) Kesehatan Lingkungan
5) Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
6) Pengobatan termasuk penaganan darurat karena kecelakaan
7) Penyuluhan kesehatan masyarakat
8) Kesehatan sekolah
9) Kesehatan olah raga
10) Perawatan Kesehatan
11) Masyarakat
12) Kesehatan kerja
13) Kesehatan Gigi dan Mulut
14) Kesehatan jiwa
15) Kesehatan mata
16) Laboratorium sederhana
17) Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK
18) Pembinaan pemgobatan tradisional
19) Kesehatan remaja
20) Dana sehat


B. Program Pengembangan
1) Puskesmas Pembantu
Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil
2) Puskesmas Keliling
Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport rujukan pasien, Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.
3) Bidan desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah kerjanyadengan jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :
a) Membina PSM
b) Memberikan pelayanan
c) Menerima rujukan dari masyarakat
4) Upaya Kesehatan Sekolah,
5)Upaya Kesehatan Olah Raga,
6)Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat,
7)Upaya Kesehatan Kerja,
8)Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut,
9)Upaya Kesehatan Jiwa
10) Upaya Kesehatan Mata,
11)Upaya Kesehatan Usia Lanjut,
12)Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.
2.3 Struktur Organisasi Puskesmas
Kepala Puskesmas

1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervisi.
2. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan.
3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.
5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di puskesmas.

Koordinator Unit Tata Usaha

1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit TU
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit TU
3. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala Puskesmas berhalangan hadir

Keuangan

1. Melakukan perencanaan Keuangan
2. Merealisasikan Keuangan
3. Membuat pembukuan/penutupan kas.
4. Mengambil gaji dan dana operasional serta yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai
5. Pencatatan dan Pelaporan
6. Membuat petikan daftar gaji
7. Menerima setoran dari masing-masing unit pelayanan
8. Mengkoordinir bendahara-bendahara di Puskesmas
9. Melakukan setoran perda ke kas daerah

UMUM

1. Rigistrasi Surat Masuk dan Keluar
2. Melanjutkan disposisi Pimpinan
3. Membuat konsep surat
4. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian pengiriman semua laporan puskesmas.
5. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian perbaikan sarana puskesmas
6. Mengarsipkan surat.
7. Melakukan kegiatan yang bersifat umum.
8. Mengkoordinir pembuatan spanduk yang bersifat umum

Kepegawaian

1. Membuat laporan kepegawaian (Absensi, bezzeting, DUK, lap.triwulan, tahunan ,dsb.)
2. Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai oleh Atasan Langsung
3. Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
4. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat
5. Mengusulkan tunjangan pegawai ( Penyesuaian Fungsional,Baju, Sepatu dan lain-lain)
6. Membuat Model C
7. Merekap Absensi ( Ijin, Cuti, Sakit )
8. Membuat Absensi Mahasiswa/siswa yang praktek di Puskesmas
9. Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staf puskesmas
10. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas dengan persetujuan kepala puskesmas

Data dan Informasi

1. Sebagai pusat data dan informasi puskesmas.
2. Mengumpulkan dan mengecek laporan puskesmas sebelum dikirim ke dinas kesehatan
3. Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi data (tabel,grafik,dll)
4. Mengidentifikasi masalah program dari hasil visualisasi data dan menyerahkan hasilnya kepada coordinator perencanaan dan penilaian
5. Bersama-sama team data dan informasi menyusun semua laporan puskesmas (PTP, minilok, Lap. Tahunan,Stratifikasi, dsb.)
6. Pencatatan dan pelaporan.

Perencanaan dan Evaluasi

1. Mengkoordinir kegiatan team perencanaan dan penilaian
2. Menyusun jadwal evaluasi kegiatan puskesmas secara kontinyu
3. Menyusun laporan hasil evaluasi dan perencanaan untuk selanjutnya diserahkan kepada koord. data & informasi serta koord. program terkait
4. Mengarsipkan hasil kegiatan

Koordinator UPTF Upaya Kesehatan Masyarakat

1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam penyusunan perencanaan dan evaluasi Kegiatan di unit P2M,PROM.KES, KIA/KB, GIZI dan KESLING
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya

Koordinator Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2M)

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P2M
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.
3. Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi terjadinya peningkatan kasus penyakit menular serta menindak lanjuti terjadinya KLB.

Pemegang Program Surveilans
1. Berperan aktif secara dini melakukan pengamatan terhadap penderita, kesling, perilaku masyarakat dan perubahan kondisi.
2. Analisis tentang KLB
3. Penyuluhan kesehatan secara intensif
4. Pencatatan dan pelaporan
Pemegang Program P2 Imunisasi

Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan sebagai
berikut :
1. Pelaksanaan Imunisasi Polio, Campak, HB, BCG, DPT pada bayi ditempat pelayanan kesehatan ( Puskesmas,Posyandu dan pustu ).
2. Pelaksanaan Imunisasi TT pada BUMIL & WUS ditempat pelayanan kesehatan.
3. Penyuluhan imunisasi dan sweeping ke rumah target yang tidak datang ke tempat pelayanan kesehatan.
4. Pelaksanaan BIAS di tiap SD oleh tim Puskesmas dan kader.
5. Pengambilan Vaksin ke Dikes Kab.Badung 2 kali sebulan.
6. Sterilisasi alat dan pemeliharaan Coldchain di Puskesmas atau Pustu.
7. Merencanakan persediaan dan kebutuhan vaksin secara teratur.
8. Monitoring / evaluasi PWS

Pemegang Program P2 Diare

1. Penyuluhan untuk memasyarakatkan hidup bersih dan sehat serta memasyarakatkan oralit.
2. Kaporitisasi sumur-sumur dan sumber air sebanyak 2 kali se tahun.
3. Surveillance yaitu mengurangi dan menghindari kontak untuk mencegah penyebaran kasus.
4. Pecatatan dan Pelaporan.
5. Penemuan dan pengobatan penderita diare di dalam maupun di luar gedung.
6. Aktif dalam penyelidikan KLB/peningkatan kasus

Pemegang Program P2 TBC

1. Penyuluhan tentang TBC serta kunjungan dan follow up ke rumah pasien
2. Pencatatan dan Pelaporan kasus
3. Penemuan secara dini penderita TBC
4. Pengobatan penderita secara lengkap
5. Koordinasi dengan petugas laboratorium terhadap penderita/tersangka TBC untuk mencari BTA +

Pemegang Program P2 ISPA

1. Penyuluhan tentang ISPA
2. Penemuan secara dini penderita ISPA
3. Pengobatan penderita secara lengkap
4. Pencatatan dan Pelaporan kasus

Pemegang Program P2 Rabies

1. Pencatatan pasien yang digigit HPR ( Hewan Penular Rabies)
2. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) bagi pasien digigit anjing
3. Pengamprahan dan pencatatan pemakaian VAR
4. Pembuatan laporan pasien dan vaksin
Pemegang Program Promosi Kesehatan

1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan promosi kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan promosi dilakukan bersama-sama dengan coordinator program yang terkait.
3. Kegiatan dalam Gedung
a. Penyuluhan langsung kepada perorangan maupun kelompok penderita di Puskesmas / Pustu
b. Penyuluhan tidak langsung melalui Media Poster / Pamflet
4. Kegiatan di luar Gedung
a. Penyuluhan melalui media masa, pemutaran Film, siaran keliling maupun media tradisional.
b. Penyuluhan kelompok melalui posyandu dan sekolah.
5. Koordinator pelaksanaan PHBS
6. Koordinator pelaksanaan Bali Sehat
7. Pencatatan dan pelaporan

Pemegang Program JPKMM

1. Pendataan KK dan anggota Gakin
2. Penyusunan perencanaan dana operasional JPKMM
3. Pencatatan operasional dana JPKMM
4. Pelayanan kesehatan untuk anggota JPKMM
5. Penyuluhan tentang prosedur dan tata laksana pemanfaatankartu GAKIN
6. Pencatatan dan Pelaporan

Koordinator Unit KIA,KB, Gizi

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit KIA,KB, Gizi, Kes. Anak, Kes Remaja
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.
3. Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi terjadinya masalah dan memecahkan masalah yang ada di unitnya.

Pemegang Program Kes. Ibu
1. Pemeliharaan kesehatan Ibu dari hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak pra sekolah sampai usia lanjut
2. Imunisasi TT 2 kali pada bumil dan imunisasi pada bayi berupa BCG, DPT, polio dan Hb sebanyak 3 kali serta campak sebanyak 1 kali.
3. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA, gizi dan perkembangan anak.
4. Pelayanan KB kepada semua PUS, dengan perhatian khusus kepada mereka yang melahirkan anak berkali-kali karena termasuk golongan ibu beresiko tinggi (resti).
5. Pengobatan bagi ibu untuk jenis penyakit ringan.
6. Kunjungan rumah untuk perkesmas, bagi yang memerlukan pemeliharaan, memberi penerangan dan pendidikan kesehatan dan untuk mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi puskesmas serta meminta agar mereka datang ke puskesmas lagi.
7. Pembinaan dukun bayi
Pemegang program Kes. Anak

1. Pengawasan dan bimbingan kepada Taman Kanak-Kanak
2. Pengobatan bagi bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk jenis penyakit ringan.
3. Pemantauan/pelaksanaan DDTKA pada bayi, anak balita dan anak pra sekolah
4. Membuat laporan MTBS


Pemegang Program KB
1. Komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
2. Pelayanan Kontrasepsi
3. Pembinaan dan Pengayoman Medis kontrasepsi peserta KB
4. Pelayanan rujukan KB
5. Pencatatan dan Pelaporan

Pemegang Program Gizi
1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).
a. Penimbangan Bayi & menginventaris jumlah dan
2. sarana posyandu
a. Pemetaan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
b. Penggunaan ASI Ekslusif
c. Pengukuran LILA WUS
d. Penyuluhan UPGK
3. Penanggulangan Anemia Gizi Besi
a. Distribusi Tablet Fe
b. Distribusi Sirup Fe
c. Penyuluhan
d. Pengadaan Bahan dan Obat Fe
4. Penanggulangan GAKI
a. Monitoring Garan Beryodium
b. Koordinasi LS / LP
c. Penyuluhan
d. Pengadaan bahan Iodina Test
5. Penanggulangan Defisiensi Vit. A
a. Balita
b. Ibu Nifas
c. Penyuluhan
d. Pengadaan Obat
6. SKPG
a. PSG (Pengadaan blanko dan pelaksanaan PSG)
b. PKG
c. Koordinasi LS/LP
d. Pemetaan Kecamatan Rawan Pangan
e. Intervensi kasus gizi buruk/pemberian PMT
f. TBABS
7. Pengembangan Pojok Gizi (POZI)
8. Pembinaan dan Evaluasi

Pemegang Program Kesehatan Lingkungan

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit kesling
2. Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat melalui penyuluhan kesling
3. Penyehatan air bersih.
4. Penyehatan pembuangan sampah.
5. Penyehatan lingkungan dan pemukiman.
6. Penyehatan pembuangan air limbah.
7. Penyehatan makana dan minuman.
8. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.
9. Pengawasan tempat pengelolaan pestisida.
10. Pelaksana perundangan di bidang kesehatan lingkungan.
11. Pembakaran sampah medis
12. Pencatatan dan pelaporan

Koordinator UPTF Upaya Kesehatan Perorangan
1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit dan ASKES
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya

Pemegang Program Pengobatan
1. Menentukan target sasaran serta merencanakan kebutuhan obat dengan gudang farmasi
2. Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar puskesmas sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama.
3. Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
4. Penemuan dan pencatatan kasus.
5. Menentukan kasus tertinggi di wilayah kerja (rekap kasus penyakit terbanyak)
6. Pencatatan dan pelaporan

Koordinator UPTF Jaring Pelayanan Puskesmas


1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P3K,Pusling dan Pustu
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya

Koordinator Unit P3K

Mengkoordinir kegiatan P3K
Mempersiapkan semua kebutuhan, jadwal acara dan petugas P3K
Pencatatan dan pelaporan

Pemegang Program Usia lanjut

1. Pendataan usila
2. Kegiatan promotif dengan penyuluhan gizi, kes. dimasa tua, agama,dll ke masyarakat dan kelompok usila
3. Senam kesegaran jasmani
4. Meningkatkan PSM dengan cara mengikut sertakan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
5. Kegiatan preventif dengan pemeriksaan berkala
6. Kegiatan pengobatan melalui pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
7. Kegiatan pemulihan untuk mengembalikan fungsi organ yang telah menurun
8. Pencatatan dan pelaporan

Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Menyusun perencanaan
2. Melaksakan UKGS dan UKGMD
3. Pelayanan berupa pemeriksaan, perawatan, pengobatan, penambalan, pencabutan, pembersihan karang gigi serta rujukan gigi dan mulut serta rujukan
4. Pencatatan dan pelaporan

Pemegang Program Laboratorium

1. Mempersiapkan dan memeriksa sediaan serta menegakkan diagnosa (darah, urine, tinja, sputum dan lepra)
2. Mengirimkan sediaan untuk diperiksa di tingkat pelayanan yang lebih tinggi sesuai dengan sistem rujukan pelayan kesehatan.
3. Merencanakan kebutuhan bahan dalam setahun
4. Pemeriksaan khusus TB/cross check
5. Memeriksa sediaan yang dikirim dari BLK (pemantauan mutu eksternal)
6. Pencatatan dan pelaporan

Pemegang Program Gudang Obat

1. Merencanakan amprahan dan pengadaan obat serta pendistribusisan obat
2. Penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan obat puskesmas maupun pustu
3. Pengecekan obat di puskesmas dan pustu (kerapian dan kebersihan gudang obat)
4. Penyuluhan cara pemakaian obat yang benar di puskesmas dan pustu
5. Pencatatan dan pelaporan

Pemegang Program Logistik
1. Menyusun perencanaan dan evaluasi
2. Penerimaan dan pengeluaran logistik
3. Pengecekan terhadap keadaan logistik (registrasi barang, KIR, dll)
4. Pencatatan dan pelaporan
Koordinator Program Apotik
1. Melayani resep sesuai petunjuk serta mengatur kebersihan dan kerapian apotik
2. Penyuluhan langsung ke pasien tentang tata cara pemakaian obat
3. Pengecekan obat yang telah dikeluarkan/sensus harian obat
4. Pencatatan dan pelaporan
·      Tata Kerja
Kantor Camat → koordinasi
Dinkes → UPT → bertanggung jawab ke Dinkes
Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama → sebagi mitra
Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat → sebagai pembina
Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan →kerjasama
Lintas sektor → koordinasi
Masyarakat → perlu dukungan/partisipasi →BPP (Badan Penyantun Puskesmas)







BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunankesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmasw melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.
Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah ( Basic Six):
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan

3.2               Saran
Dalam pengembangan program puskesmas , tentunya diharapkan kerjasama yang aktif dan harmonis antara bagian-bagaian dari pengelola puskesmas dan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1989, Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid I, h: 4, 5, 109-114, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 2002, Pedoman Manajemen Puskesmas; h : 9-10, Depkes RI, Jakarta.
Azwar, A, 1980, Puskesmas dan Kesehatan Masyarakat, h: 12, 14, Medica Press, Jakarta.
Effendy. Nasrul, 1995. Perawatan Kesehatan Nlasyarakat, h: 1, Buku Kedok-teran EGC, Jakarta.